About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful.

Minggu, 07 Juni 2009

narasi wawancara .X2

PERKEMBANGAN PERPUSTAKAAN SMA KHADIJAH SURABAYA


SMA Khadijah Surabaya merupakan salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang berfasilitas lengkap. Ruang kelas berfasilitas ICT yang lengkap, area Wi-Fi di seluruh SMA Khadijah, ruang Laboratorium Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa dan Komputer serta adanya perpustakaan di SMA Khadijah menambah kelengkapan fasilitas di SMA Khadijah ini.

Perpustakaan SMA Khadijah ini tak luput dari canggihnya tekhnologi. Di dalam perpustakaan terdapat perangkat ICT yang cukup memadai. Sejumlah 10 buah komputer dengan fasilitas internet tersedia di sudut ruang perpustakaan SMA Khadijah Surabaya. Dan berbagai ragam buku pun tersedia di sana. Mulai dari buku-buku pelajaran , buku-buku pengetahuan (ensiklopedi), buku-buku berbasis agama hingga buku-buku cerita islami.

Sayangnya, dari sekian banyak fasilitas yang disediakan di perpustakaan tersebut minat baca dari SMA Khadijah Surabaya kian menurun sehingga daftar peminjam buku dari tahun ke tahun semakin menurun. “Memang dari segi grafik pengunjung meningkat tapi jika dilihat dari grafik peminjamnya itu menurun” ujar Ibu Lasmiatun selaku staf tata usaha bagian perpustakaan.

Hal itu sangat kontras jika dibandingkan dengan 2 tahun yang lalu. Menurut Ibu dari 2 anak ini minat baca SMA Khadijah saat 2 tahun yang lalu jauh lebih tinggi dibanding tahun ini. Sehingga, grafik pengunjung dan peminjam di perpustakaan sama-sama meningkat. Bahkan, Ibu Lasmiatun sempat bercerita bahwa di 2 tahun silam, di setiap kelas terdapat perpustakaan mini yang buku-bukunya berasal dari perpustakaan sekolah atau para siswanya sendiri yang dengan suka rela meletakkan buku-buku mereka yang tidak sepenuhnya digunakan di perpustakaan kelas itu. Mungkin hal itu terjadi akibat sangat tingginya minat baca para siswa sehingga perpustakaan kewalahan menampung sekian banyak siswa yang silih berganti datang ke perpustakaan.

Dulu itu untuk meminjam 1 buku saja, siswa diharuskan membayar Rp. 2000,00. Sekarang, siswa tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk meminjam malah minat baca siswa yang makin menurun.” Lanjutnya. Mungkin, faktor semakin berkembangnya tekhnologi yang ada makin membuat masyarakat lebih condong memilih fasilitas internet untuk menambah pengetahuan karena sumber yang didapat pun semakin luas. Sehingga, buku sebagai sumber utama pengetahuan makin terlupakan dari kehidupan masyarakat sekarang ini.

Menurut beliau faktor utama yang bisa meningkatkan minat baca para siswa sebenarnya berasal dari para siswanya sendiri. Sementara, yang dilakukan oleh pihak perpustakaan untuk meningkatkan hal itu sudah terbilang maksimal. Salah satunya dengan mensosialisasikan perpustakaan pada siswa-siswi dengan mendatangi kelas masing-masing. Pihak sekolah pun sudah menyediakan fasilitas yang lengkap di perpustakaan.

Jadi, berangkat dari kemauan para siswa sendiri untuk meningkatkan minat baca maka grafik pengunjung perpustakaan SMA Khadijah akan semakin meningkat serta siswa-siswi pun akan semakin bertambah pengetahuannya.



by : Ni'amul Khasanah (16)

Rafika Nilasari (23)

wawancara.

PERKEMBANGAN PERPUSTAKAAN SMA KHADIJAH SURABAYA

by : Ni'amul Khasanah (16)

Rafika Nilasari (23)

Narasumber : Ibu Lasmiatun


R & N : Assalamu’alaikum, bu…

Bu Lasmi : Wa’alaikumsalam, nak. Ada apa ya ?

R & N : Boleh kita mewawancarai Ibu mengenai perkembangan perpustakaan di SMA ini ?

Bu Lasmi : Boleh boleh. Biar lebih enak, kita ke perpustakaan saja ya…

R & N : Iya iya, Bu.

Menuju perpustakaan. Dan setelah tiba di perpustakaan…

Bu Lasmi : Ayo ayo duduk sini.

Sekarang apa yang mau kalian tanyakan ?

R & n : Ok, Bu.

Menurut Ibu, bagaimana perkembangan perpustakaan di SMA ini dari tahun ke tahun ?

Bu Lasmi : Meningkat ya, terutama dari grafik pengunjung baca. Tapi, untuk meminjam buku-buku pelajaran itu jarang karena anak-anak biasanya hanya pinjam buku-buka cerita saja.

R & N : Ouh.. Begitu ya, Bu .
Oh ya, bu. Menurut apa yang saya amati hingga saat ini banyak anak-anak SMA Khadijah ini yang meremehkan keberadaan perpustakaan. Mereka hanya akan datang ketika ada pelajaran yang mengharuskan mereka untuk datang ke perpustakaan. Bagaimana menurut pedapat Ibu mengenai hal yang seperti itu ?

Bu Lasmi : Kalau menurut saya, sebenarnya anak-anak bukannya meremehkan adanya perpustakaan ya, tetapi hal tersebut dikarenakan rendahnya minat baca siswa.

R & N : Tapi, Bu. Meskipun minat baca mereka cukup lumayan, mereka tetap tidak mau datang ke perpus. Apalagifaktanya sekarang ini anak kelas X yang saya amati banyak yang tidak pernah ke perpustakaan atas kemauan sendiri ?

Bu Lasmi : Bukannya tidak pernah, tapi jarang. Dan kelas X sekarang dibandingkan dengan kelas X di 2 tahun yang lalu itu sangat berbeda. Mulai dari aspek minat bacanya sampai minat untuk menjadi anggota perpustakaan. Kalau anak kelas X dulu itu minat untuk menjadi anggota perpustakaan, minat bacanya dan minat untuk sering meminjam buku itu sangat tinggi. Padahal dulu itu meminjam buku saja harus bayar Rp. 2000,00. Lhah sekarang, sudah digratiskan tapi kok malah lebih jarang yang pinjam buku.Dan dulu itu ya, bahkan di setiap kelas itu ada perpustakaan kecil yang buku-bukunya

dari perpustakaan.Itu satu hal penyebab tingginya minat baca siswa dulu. Amat sangat berbeda dengan sekarang.

R & N : Jadi, menurut Ibu. Apa yang sekiranya bisa dilakukan untuk meningkatkan minat baca para siswa ?

Bu Lasmi : Sebenarnya untuk meningkatkan minat baca itu berasal dari siswa-siswinya sendiri. Dan mungkin kita hanya mendorong minat baca siswa dengan melakukan sosialisasi pada siswa dengan mendatangi kelas masing-masing dan dengan menambahkan buku-buku baru yang menarik.

R & N : Kalau dari segi fasilitas, apa menurut Ibu sudah mendorong minat baca siswa ?

Bu Lasmi : Hal itu tergantung dari anaknya sendiri bagaimana menilainya. Tapi, yang saya lihat pihak sekolah sendiri sudah berusaha semaksimal mungkin dalam segi menciptakan kenyamanan di perpustakaan bagi siswa dengan adanya berbagai fasilitas yang cukup memadai hingga saat ini.

R & N : Ouh..begitu ya, bu.

Baik, bu. Sepertinya cukup sekian pertanyaan dari kami. Terima kasih atas waktu yang telah disempatkan untuk kami.

Bu Lasmi : Ou ya ya. Sama-sama, nak. Sering-sering datang ke perpus ya..

R & N : Insya Allah. Permisi, bu.

Assalamu’alaikum…

Bu Lasmi : Wa’alaikumsalam..